Minggu, 26 Juni 2011

MACAM-MACAM ORGANISASI

RITA RAHMAWATI 
Menurut pendapat P.M. Blau dan W.R. Scott, ada 4 macam
organisasi berdasarkan keuntungan utama yang diperoleh:
– Mutual benefit association (organisasi saling
untung), yang merupakan penerima untuk utama
adalah anggota.
– Business concern (organisasi perusahaan), para
pemilik adalah penerima untung yang utama.
– Service organization (organisasi pengabdian),
kelompok langganan adalah penerima untung
utama.
– Commonweal organization (organisasi pemerintah),
yang merupakan penerima untung utama adalah
masyarakat luas.
Menurut Edgar H. Schein
• mutual-benefit association, which benefit primarily the
members of the organization, the rank and file (for
instance, unions, clubs, politics, parties, religious sects,
professional societies);
• business concerns, which benefit primarily the owner-
managers (such as industries, stores, banks,
insurance companies);
• service organizations, which benefit primarily their
client (for examples, hospitals, schools, social work
agencies); and
• commonweal organization, which benefit primarily the
public at large (government organization, such as
bureau of internal revenue, defense department, police,
fire department, and research organization).”
Amital Etzioni berpendapat bahwa
macam-macam organisasi dapat
diperinci atas dasar sistem wewenang,
dan atas dasar tanggapan anggota
terhadap organisasi.
Organisasi dilihat atas dasar sistem
wewenang dapat diperinci menjadi :
a. Predominantly coercive authority (mengutamakan
wewenang mutlak):
» Concentration camps (kamp-kamp konsentrasi)
» Prisons and correctional instritutions (penjara
dan lembaga-lembaga pemasyarakatan)
» Prisoner-of-war camps (kamp-kamp tawanan
perang)
» Custodial mental hospitals (rumah sakit jiwa)
» Coercive unions (perserikatan-perserikatan
paksaan)
Organisasi dilihat atas dasar sistem
wewenang dapat diperinci menjadi :
b. Predominantly utilitarian, rational-legal authority, use
of economic rewards (mengutamakan kegunaan,
wewenang resmi yang rasional menggunakan dasar
pertimbangan ekonomi):
» Business and industry (with a few exceptions)
(perusahaan dan industri (dengan beberapa
pengecualian))
» Business unions (perserikatan-perserikatan
perusahaan)
» Farmer’s organization (organisasi-organisasi
petani)
» Peacetime military organization (organisasi-
organisasi militer masa damai).
Organisasi dilihat atas dasar sistem
wewenang dapat diperinci menjadi :
c. Predominantly utilitarian, rational-legal authority, use of economic
rewards (mengutamakan wewenang normative, menggunakan
status anggota, mengutamakan ganjaran nilai):
» Religious organizations (churches, convents, etc)
(organisasi-organisasi keagamaan (gereja, biara dan lainlain)

» Ideologically based political organization or parties
» Hospital (rumah sakit)
» Colleges and universities (sekolah dan universitas)
» Social unions (perkumpulan sosial)
» Voluntary associations and mutual benefit associations
(himpunan sukarela dan perkumpulan yang saling
menguntungkan)
» Professional associations (himpunan profesi)
Organisasi dilihat atas dasar sistem
wewenang dapat diperinci menjadi :
d. Mixed structures (struktur campuran):
» Normative-coercive: combat units (mutlak dan
normatif: satuan-satuan perang)
» Utilitarian-normative: most labor union (normatif
dan keguanaan: kebanyakan perserikatan buruh)
» Utilitarian-coercive: some early industries, some
farms, company towns, ships (mutlak dan
kegunaan: beberapa industri, beberapa pertanian,
perusahaan kota, perkapalan).
Atas dasar tanggapan anggota, organisasi
dapat dirinci menjadi:
• Alienative, yang berarti bahwa orang tidak terlibat
secara kejiwaan etapi dipaksa untuk tinggal
sebagai anggota.
• Calculative, yang berarti bahwa orang dilibatkan
untuk banyak bekerja berdasarkan “balas jasa
harus setimpal dengan jasa yang diberikan”.
• Moral, yang berarti bahwa orang mendasarkan
nilai-nilai sebagai misi organisasi yang
pekerjaannya ada di dalamnya, dan melakukannya
terutama karena dia merasa sesuai dengan nilainilai
itu.





Menurut Edgar H. Schein, selain mengemukakan pendapat
P.M. Blau dan W.R. Scott, serta Amitai Etzioni,
• macam-macam organisasi dapat
dibedakan menjadi:
– organisasi sosial,
– organisasi formal, dan
– organisasi informal.
Menurut Herbert G. Hicks
• macam-macam organisasi dibedakan
atas dasar:
– tingkat kepastian struktur,
– keterlibatan emosi anggota,
– tujuan.

 
Atas dasar tingkat kepastian struktur ada 2
macam organisasi:
• Organisasi formal
• Oraganisasi Informal

Organisasi Formal
• mempunyai struktur yang dinyatakan dengan baik yang dapat
menggambarkan hubungan-hubungan wewenang, kekuasaan,
akuntabilitas, dan tanggungjawab.
• menunjukkan saluran-saluran melalui aliran hubungan.
• mempunyai perincian pekerjaan yang jelas bagi tiap-tiap
anggota.
• Jenjang tujuan organisasi formal dinyatakan dengan tegas.
• Status, prestige, gaji, pangkat dan lain-lain penghasilan diatur
dan dikontrol secara baik.
• tahan lama dan terencana;
• penempatannya sesuai peraturan,
• relatif tidak fleksibel.
• Keanggotaan dalam organisasi formal diperoleh dengan sadar,
pada waktu tertentu, dan biasanya terbuka.

Organisasi Informal
• disusun secara bebas, fleksibel, tidak pasti, dan spontan.
• Keanggotaan dalam organisasi informal mungkin
diperoleh dengan sadar atau tidak sadar, dan  sukar
untuk menentukan waktu yang pasti kapan seseorang
menjadi anggota.
• keanggotaan seseorang atau keterlibatannya mungkin
hanya „tumbuh‟ melalui waktu.
• Situasi yang pasti dari hubungan antara para anggota
dan bahkan tujuan organisasi tidak diperinci.
• Beberapa contoh organisasi informal adalah
perkumpulan bridge, pesta makan malam, orang di jalan
yang menolong kerusakan pada mobil mogok, dan
persahabatan.)
Atas dasar keterlibatan emosi anggota, dapat
dibedakan 2 macam organisasi pula, yaitu:
• Organisasi primer
• Organisasi sekunder
Atas dasar tujuan, juga dapat diperinci bermacam-
macam organisasi

• klasifikasi organisasi berdasarkan tujuan-tujuan khusus para
anggotanya yang menuntut untuk dilayani, misalnya:
• Organisasi pengabdian yang siap membantu orang-orang tanpa
menuntut gaji penuh dari tiap-tiap penerima pelayanan (yayasan
amal, dewan sekolah, badan pertamanan dan kebun binatang,
departemen jalan raya)
• Organisasi ekonomi yang memberikan barang pelayanan dengan
imbalan beberapa bentuk pembayaran (korporasi, lembaga hak
milik, perseroan)
• Organisasi keagamaan yang memberikan kebutuhan rohani para
anggotanya (geraja, biara, aliran keagamaan)
• Organisasi pertanahan yang melindungi orang-orang dari kejahatan
(kepolisian, angkatan bersenjata, pemadam kebakaran)
• Organisasi negara yang memuaskan kebutuhan secara teratur dan
terus menerus (pemerintah federal, negara bagian, pemerintahan
kota, pengadilan)
• Organisasi sosial yang melayani kebutuhan sosial dari orang-orang
yang saling berhubungan satu sama lain, yang memiliki kesamaan
dan saling membantu (persaudaraan, perkumpulan, tim).)
Berdasarkan atas kebutuhan sosial, Talcott Parsons
membedakan adanya 4 macam organisasi sebagai berikut:
• Organisasi ekonomi (economic organization), Organisasi ini
melakukan aktivitas memproduksi dan mendistribusi barang dan
jasa. juga melakukan aktivitas lain guna memenuhi kebutuhan
lingkungan. Misalnya suatu pabrik minyak tujuan utamanya adalah
menghasilkan minyak serta memasarkan minyak, tatapi tidak dapat
dihindari bahwa pabrik minyak tersebut harus pula memelihara
hubungan baik dengan lingkungan, maka pabrik tersebut biasanya
lalu membangun taman kanak-kanak, lapangan olahraga, taman
rekreasi dan lain-lain untuk kepentingan masyarakat sekitar.
• Organisasi politik (political organization), Organisasi politik
melakukan aktivitas utama untuk mencapai pembagian kekuasaan
dalam masyarakat. Misalnya partai politik.
• Organisasi integratif (integrative organization), Organisasi integratif
melakukan aktivitas guna memeberikan pelayanan sosial kepada
masyarakat. Misalnya lembaga yatim piatu, lembaga pemeliharaan
orang lanjut usia, rumah sakit, pengadilan, organisasi profesi.
• Organisasi pemeliharaan (pattern-maintenance organization),
Organisasi yang melakukan aktivitas memelihara kebudayaan,
pendidikan, kesenian. Misalnya museum, kebun binatang, lembaga
arsip.
Alfred Kuhn membagi 4 macam organisasi berdasarkan
pembagian biaya dan nilai. 4 macam organisasi yang
dikemukakan adalah sebagai berikut:
• Organisasi koperasi (cooperative organization), Dalam organisasi
koperasi para sponsor dan para konsumen merupakan kelompok
yang sama, mereka berusaha menghasilkan sesuatu untuk
kepentingan sendiri. Misalnya keluarga, pemerintah, koperasi
produsen dan konsumen, organisasi sosial, persahabatan, olah
raga.
• Organisasi keuntungan (profit organization), Dalam organisasi
keuntungan para konsumen dibebani biaya operasi di tambah laba
yang diharapkan oleh pengusaha. Misalnya perusahaan industri,
pedagangan.
• Organisasi pengabdian (service organization), Dalam organisasi
pengabdian, sponsor merupakan pemikul biaya sedangkan laba
ditujukan kepada konsumen atau penerima pelayanan, atau dapat
dikatakan sebagai pemberian. Misalnya lembaga bantuan hukum,
misi keagamaan, dermawan.
• Organisasi penekan (pressure organization), Organisasi penekan
mengarahkan aktivitasnya untuk mempengaruhi aktivitas sponsor.
Misalnya pertemuan untuk mempengaruhi, partai politik,
perserikatan buruh, lembaga periklanan.
Atas dasar luas wilayahnya dapat dibedakan adanya 4
macam organisasi:
• Organisasi daerah (local organization), Organisasi daerah
luas wilayahnya meliputi suatu satuan daerah tertentu
sesuai dengan pembagian wilayah yang berlaku dalam
suatu negara. Misalnya desa, kecamatan, kabupaten, kota,
propinsi.
• Organisasi nasional (national organization), Organisasi
nasional luas wilayahnya meliputi seluruh daerah suatu
negara.
• Organisasi regional (regional organization), Organisasi
regional luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu.
Misalnya ASEAN.
• Organisasi internasional (international organization),
Organisasi internasional luas wilayahnya meliputi seluruh
atau sebagian negara anggotan PBB. Misalnya UNESCO,
WHO.
Atas dasar jumlah pucuk pimpinan dapat
dibedakan adanya 2 macam organisasi, yaitu:

• Organisasi tunggal (single organization),  adalah suatu
organisasi yang pucuk pimpinannya berada di tangan
seorang. Misalnya organisasi yang dipimpin oleh
presiden, direktur, kepala, ketua, dekan, menteri,
gubernur, bupati, walikota, camat, lurah, dll.
• Organisasi jamak (prular executive organization),
adalah suatu organisasi yang pucuk pimpinannya ada
di tangan beberapa orang sebagai suatu kesatuan.
Misalnya organisasi yang dipimpin oleh presidium,
direksi, direktorium, dewan, majelis.
Atas dasar saluran wewenang dapat dibedakan
adanya 6 macam organisasi:
• Organisasi jalur (line organization):
– wewenang dari pucuk pimpinan
dilimpahkan kepada satuan-satuan
organisasi di bawahnya dalam semua
bidang kerja baik bidang kerja pokok
maupun bidang kerja bantuan.
Organisasi fungsional (functional
organization),
• wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan
kepada satuan-satuan di bawahnya dalam
bidang kerja tertentu dan
• pimpinan satuan dengan bidang kerja
tertentu ini dapat memerintah kepada dan
meminta pertanggungjawaban dari semua
pimpinan satuan pelaksana yang ada
sepanjang itu menyangkut bidang kerjanya.

Organisasi jalur dan staff (line and staff
organization),
• wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan
kepada satuan-satuan di bawahnya dalam
semua bidang kerja baik pokok maupun
bidang kerja bantuan dan
• di bawah pucuk pimpinan atau pimpinan
satuan yang memerlukan diangkat pejabat
yang tidak memiliki wewenang komando
melainkan hanya dapat memberikan
pertimbangan dalam keahlian tertentu.
Organisasi fungsional dan jalur (functional and
line organization),
• wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada
satuan-satuan dibawahnya dalam bidang kerja
tertentu,
• pimpinan satuan dengan bidang kerja tertentu ini
dapat memerintah kepada dan meminta
pertanggungjawaban dari semua pimpinan satuan
pelaksana yang ada sepanjang itu menyangkut
bidang kerjanya, dan
• pimpinan satuan pelaksana memiliki wewenang
dalam semua bidang kerja terhadap satuan
bawahannya.
• wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan
kepada satuan-satuan di bawahnya dalam
bidang kerja tertentu dan
• pimpinan dengan bidang kerja tertentu ini dapat
memerintahkan kepada dan meminta
pertanggungjawaban dari semua pimpinan
satuan pelaksana yang ada sepanjang itu
menyangkut bidang kerjanya dan
• di bawah pucuk pimpinan diangkat pejabat yang
tidak memiliki wewenang komando melainkan
hanya dapat memberikan pertimbangan dalam
keahlian tertentu.

Organisasi fungsional dan staff (functional and
staff organization),
Organisasi fungsional, jalur dan staff
(functional, line, and staff organization),
• wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada
satuan-satuan di bawahnya dalam bidang kerja
tertentu,
• pimpinan dengan bidang kerja tertentu ini dapat
memerintahkan kepada dan meminta
pertanggungjawaban dari semua pimpinan satuan
pelaksana yang ada sepanjang itu menyangkut
bidang kerjanya, dan
• pimpinan satuan pelaksana memiliki wewenang
dalam semua bidang kerja terhadap satuan
bawahannya, serta
• di bawah pucuk pimpinan diangkat pejabat yang
tidak memiliki wewenang komando melainkan hanya
dapat memberikan pertimbangan dalam keahlian
tertentu.

Referensi
• Amitai Etzioni, Reading on Modern Organization, New
Jersey, Prentice-Hall Inc., Englewood Cliffs, 1969, hlm.
16
• Edgar H. Schein, Organizational Psychology, New
Jersey, Prentice-Hall Inc., Englewood Cliffs, 1973, hlm.
18
• Hebert G. Hicks, The Management of Organization: A
Systems and Human Resources Approach, Tokyo,
McGraw-Hill Kogakusha, 2nd, hlm. 14-16
• Fremont E. Kast & James E. Rosenzweig, Organization
and Management a System Approach, Tokyo, McGraw-
Hill Kogakusha, 1974, hlm. 503

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut